Surabaya – Gangguan air yang melanda sejumlah wilayah di Surabaya pada Selasa, 18 November 2025, kembali memicu sorotan terhadap kinerja PDAM Surya Sembada Kota Surabaya. Perbaikan pipa bocor berdiameter 500mm di Margomulyo Pertigaan Dekat Pos Polisi, Greges, menyebabkan pelayanan distribusi air ke pelanggan terganggu selama kurang lebih 8 jam.
Transparansi dan Akuntabilitas: Kunci Meningkatkan Kepercayaan Publik
Gangguan air ini menyoroti perlunya peningkatan transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan PDAM Surabaya. Masyarakat berhak mendapatkan informasi yang jelas dan akurat mengenai penyebab gangguan, perkiraan waktu perbaikan, dan langkah-langkah yang diambil untuk mengatasi masalah tersebut.
“PDAM harus lebih transparan dalam memberikan informasi kepada masyarakat. Jangan hanya memberikan pengumuman singkat, tetapi juga menjelaskan secara detail penyebab gangguan dan langkah-langkah yang diambil,” ujar Bapak Joko, warga Dukuh Kupang.
Partisipasi Masyarakat: Suara Warga Harus Didengar dalam Pengambilan Keputusan
Selain transparansi dan akuntabilitas, partisipasi masyarakat juga penting dalam pengelolaan PDAM Surabaya. Masyarakat harus dilibatkan dalam pengambilan keputusan yang berkaitan dengan pelayanan air, seperti penentuan tarif, perencanaan pembangunan infrastruktur, dan penanganan keluhan.
“Kami ingin dilibatkan dalam pengambilan keputusan yang berkaitan dengan pelayanan air. Suara kami harus didengar, karena kami adalah pelanggan yang membayar tagihan setiap bulan,” ujar Ibu Rini, warga Putat Jaya.
Solusi Jangka Panjang: Investasi Infrastruktur, Pemeliharaan Rutin, dan Teknologi Canggih
Untuk mengatasi masalah gangguan air secara permanen, PDAM Surabaya perlu melakukan investasi infrastruktur, pemeliharaan rutin, dan mengadopsi teknologi canggih:
. Investasi Infrastruktur: Mengganti pipa-pipa tua yang rentan bocor dengan pipa-pipa baru yang lebih kuat dan tahan lama.
. Pemeliharaan Rutin: Melakukan pemeliharaan rutin terhadap seluruh infrastruktur air, seperti pipa, pompa, dan reservoir.
. Teknologi Canggih: Mengadopsi teknologi canggih untuk mendeteksi kebocoran pipa secara dini dan memantau kualitas air secara real-time.
. Pengelolaan Sumber Daya Air yang Berkelanjutan: Mengelola sumber daya air secara berkelanjutan untuk memastikan ketersediaan air bersih bagi seluruh warga Surabaya.
. Peningkatan Kapasitas SDM: Meningkatkan kapasitas sumber daya manusia (SDM) PDAM Surabaya agar mampu mengelola sistem air dengan lebih efektif dan efisien.
Respons Cepat dan Tanggap: PDAM Harus Lebih Proaktif dalam Menangani Keluhan
PDAM Surabaya juga perlu meningkatkan respons cepat dan tanggap dalam menangani keluhan pelanggan. Masyarakat harus memiliki akses yang mudah dan cepat untuk melaporkan gangguan air dan mendapatkan solusi yang memuaskan.
“Kami berharap PDAM lebih proaktif dalam menangani keluhan kami. Jangan sampai kami harus menunggu berjam-jam atau bahkan berhari-hari untuk mendapatkan air kembali,” ujar Bapak Slamet, warga Morokrembangan.
Evaluasi Kinerja: PDAM Harus Dievaluasi Secara Berkala untuk Meningkatkan Pelayanan
Kinerja PDAM Surabaya harus dievaluasi secara berkala untuk memastikan pelayanan air yang berkualitas bagi seluruh warga Surabaya. Evaluasi ini harus dilakukan secara independen dan melibatkan partisipasi masyarakat.
“Kami berharap ada evaluasi kinerja PDAM secara berkala. Hasil evaluasi ini harus dipublikasikan agar masyarakat tahu bagaimana kinerja PDAM selama ini,” ujar Ibu Ani, warga Balongsari.
Dengan meningkatkan transparansi, akuntabilitas, partisipasi masyarakat, investasi infrastruktur, pemeliharaan rutin, teknologi canggih, respons cepat, dan evaluasi kinerja, PDAM Surabaya dapat meningkatkan pelayanan air dan meraih kembali kepercayaan publik. Air adalah kebutuhan dasar manusia, dan PDAM Surabaya harus memastikan bahwa seluruh warga Surabaya memiliki akses terhadap air bersih yang berkualitas.
(red)
