Sumatera Utara Siaga: Kapolri Gerak Cepat Koordinasi Penanggulangan Bencana, Prioritaskan Warga Terdampak!

Nasional

Medan, Sumatera Utara – Bencana alam yang melanda Sumatera Utara dan wilayah sekitarnya, memicu keprihatinan mendalam dari berbagai pihak. Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, menunjukkan respons cepat dengan memimpin langsung rapat koordinasi penanggulangan bencana bersama Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Provinsi Sumatera Utara, pada Minggu, 30 November 2025.

Kapolri: Semua Unsur Harus Bergerak!

Rapat yang digelar di Pos Pendukung Nasional Provinsi Sumatera Utara, dihadiri oleh Kepala Basarnas Sumut, Kepala BPBD Sumut, serta jajaran Kapolda baik secara langsung maupun virtual. Tujuan utama rapat ini adalah memetakan secara komprehensif penanganan darurat terhadap bencana alam yang melanda Provinsi Sumatera Utara, Aceh, dan Sumatera Barat.

Dalam arahannya, Kapolri menegaskan bahwa situasi darurat seperti ini membutuhkan sinergi dan kolaborasi dari semua pihak. Tidak ada satu pun instansi yang boleh berjalan sendiri-sendiri. Semua unsur, mulai dari TNI, Polri, BPBD, pemerintah daerah, hingga relawan, harus bergerak cepat, terkoordinasi, dan tepat sasaran.

“Dalam situasi seperti ini, tidak ada yang boleh berjalan sendiri. Semua unsur harus bergerak cepat, terkoordinasi, dan tepat sasaran,” tegas Kapolri dengan nada serius.

Strategi Jitu: Mobilisasi Logistik, Posko Siaga, dan Dapur Umum!

Beberapa keputusan strategis pun diambil dalam rapat tersebut, antara lain:

1. Mobilisasi Logistik: Mempercepat pengiriman bantuan logistik ke wilayah-wilayah terdampak, baik melalui jalur udara maupun darat.
2. Posko Siaga: Menyiapkan posko-posko penyelamatan dan pelayanan darurat di lokasi-lokasi strategis.
3. Dapur Umum: Mendirikan dapur-dapur lapangan dan layanan medis untuk memenuhi kebutuhan dasar para pengungsi.
4. Rayonisasi: Mengaktifkan kembali sistem rayonisasi untuk memastikan kesiapan personel di seluruh wilayah.

Kapolda Sumut: 70 Titik Terisolir Berhasil Dijangkau!

Kapolda Sumut melaporkan bahwa sejak 24 November 2025, tercatat sebanyak 503 kejadian bencana di wilayah Sumatera Utara. Titik terisolir terbanyak berada di Kabupaten Tapanuli Tengah.

“Kami sudah mengerahkan helikopter dan truk logistik untuk menjangkau 70 titik terisolir,” ujar Kapolda Sumut.

Selain itu, sebanyak 19 Polres telah mendirikan dapur lapangan, dan 25 SPPG dialihkan untuk mendukung penyediaan kebutuhan dasar masyarakat.

Prioritas Utama: Tidak Ada Warga yang Luput dari Bantuan!

Kapolri menegaskan bahwa prioritas utama adalah memastikan tidak ada warga yang luput dari jangkauan bantuan. Ia memerintahkan seluruh jajaran Polda untuk mendirikan posko gabungan di tiap kabupaten terdampak, memastikan jalur komunikasi tetap aktif, dan mendata wilayah-wilayah yang masih terisolir.

“Kita pastikan respons cepat. Warga tidak boleh menunggu terlalu lama untuk mendapatkan bantuan,” tegas Kapolri.

Masyarakat Diimbau Waspada dan Ikuti Arahan Petugas!

Dengan sinergisitas lintas sektor yang semakin solid, diharapkan bantuan dapat lebih cepat sampai ke masyarakat terdampak, korban dapat tertangani dengan baik, dan proses pemulihan dapat dimulai secepat mungkin.

Masyarakat juga diimbau untuk tetap waspada terhadap potensi bencana susulan dan mengikuti arahan resmi dari instansi berwenang.

(red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!