
Surabaya – Proyek pembangunan Puskesmas Manukan, Kecamatan Tandes, Surabaya, kembali menuai sorotan. Sejumlah temuan di lapangan mengindikasikan adanya penyimpangan spesifikasi teknis dan dugaan permainan anggaran yang merugikan masyarakat.
Berdasarkan pantauan awak media, salah satu kejanggalan terlihat pada ukuran besi kolom yang digunakan dalam pembangunan. Sesuai spesifikasi, ukuran kolom seharusnya 10 cm, namun di lapangan ditemukan lebih dari 15 cm. Perubahan ukuran ini menimbulkan dugaan adanya rekayasa teknis yang berpotensi menyalahi aturan.
Tidak hanya itu, ketika awak media berupaya melakukan klarifikasi kepada pihak pelaksana di lokasi proyek, yang bersangkutan justru menghindar dan memilih bersembunyi. Hal ini memperkuat dugaan bahwa pelaksana proyek tidak transparan dalam menjalankan pekerjaan yang menggunakan dana publik tersebut.
Sementara itu, konfirmasi resmi yang dilayangkan melalui pesan WhatsApp kepada Kepala Dinas terkait juga tidak mendapat jawaban. Bungkamnya pihak dinas semakin menimbulkan pertanyaan besar, apakah benar ada upaya pembiaran atau bahkan indikasi pengondisian dalam proyek ini.
Seorang warga sekitar berinisial S mengungkapkan kekecewaannya. “Kalau pekerjaan seperti ini dibiarkan, jelas masyarakat yang dirugikan. Anggaran besar dipakai, tapi hasilnya tidak sesuai harapan. Kepala dinas seharusnya bertanggung jawab, jangan malah diam saja,” tegasnya.
Pembangunan fasilitas kesehatan seperti puskesmas semestinya dijalankan dengan penuh tanggung jawab dan mengutamakan mutu, sebab menyangkut layanan dasar bagi masyarakat. Namun, dugaan adanya praktik “main mata” antara pelaksana, konsultan pengawas, hingga pejabat dinas terkait, mencoreng integritas proyek pemerintah.
Hingga berita ini diturunkan, pihak Kepala Dinas maupun kontraktor pelaksana belum memberikan keterangan resmi. Masyarakat berharap agar aparat penegak hukum turun tangan melakukan investigasi, demi memastikan pembangunan Puskesmas Manukan berjalan sesuai aturan dan tidak merugikan negara.
(Henry)
–
