Pengamanan Galian dan Manajemen Keselamatan Minim ,Pelaksana Sengaja langgar Aturan .

Proyek

Surabaya.BERITAKABARTERKINI.COMProyek pembangunan saluran drainase di Jl. Raya Wisma Pagesangan No.41, Kelurahan Menanggal, Kecamatan Gayungan, Surabaya menuai kritik tajam dari warga dan pemerhati keselamatan. Pantauan lapangan pada Minggu (21/09/2025) malam menunjukkan pekerjaan galian boks culvert beton yang belum selesai, dengan pengamanan dan manajemen keselamatan (K3) dinilai kurang memadai.

Di lokasi, terlihat galian sedalam sekitar 1,5 meter yang hanya diberi pita pembatas tipis. Tidak ada pagar barikade kokoh atau lampu peringatan yang jelas bagi pengendara maupun pejalan kaki pada malam hari. Kondisi ini dinilai sangat berbahaya, terlebih jalur tersebut merupakan akses lalu lintas padat di Surabaya Selatan.

“Pita kuning saja tidak cukup. Seharusnya ada pagar besi dan lampu strobo agar masyarakat tahu ada galian besar di sisi jalan,” ungkap salah satu warga yang melintas.

Selain minim pengamanan, genangan air di dasar galian menambah kekhawatiran. Air yang tergenang berpotensi melemahkan struktur tanah, meningkatkan risiko longsor, sekaligus menjadi sarang nyamuk. Ini menandakan manajemen air dan drain sementara belum berjalan efektif.

Saat di klarifikasi terkait penerangan dan keselamatan kerja, pelaksana bernama Rio hanya diam saja, Menurut standar proyek drainase perkotaan, pekerjaan galian wajib memenuhi ketentuan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3). Mulai dari pemasangan barikade kaku, papan proyek yang informatif, hingga penerangan minimal 150 lux pada malam hari. Namun, di lapangan, ketentuan ini belum tampak terpenuhi.

” Arif sebagai Pengamat Sosial konstruksi menilai, perbaikan cepat pada pengamanan galian, manajemen air, dan penerapan K3 sangat mendesak. Tanpa langkah konkret, risiko kecelakaan masyarakat dan penurunan mutu konstruksi bisa meningkat.

“Proyek publik harus memprioritaskan keselamatan warga. Pemerintah kota dan kontraktor perlu segera mengevaluasi dan menambah perlengkapan pengamanan,” tegasnya

Proyek

Warga yang tidak menyebut nama, menyampaikan berharap pihak pelaksana proyek segera, melengkapi pagar pelindung, serta menempatkan petugas pengatur lalu lintas malam hari. Transparansi jadwal pekerjaan juga penting agar masyarakat dapat mengantisipasi dampak aktivitas proyek.

(Henry)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *